Sabtu, 29 September 2012

Tokoh-tokoh Sosiologi


A) Auguste Marie Francois Xavier Comte
Auguste Comte merupakan seorang tokoh brilian yang disebut sebagai peletak dasar sosiologi. Comte melihat dari hasil revolusi Perancis cenderung kearah reorganisasi masyarakat seraca besar-besaran. Menurutnya, reorganisasi masyarakat hanya dapat berhasil jika ada orang mengembangkan cara berpikir yang baru tentang masyarakat. Comte memperkenalkan metode positif, yaitu hukum mengenai urutan gejala-gejala sosial. Dia memperkenalkan hukum tiga stadia (tahap). Isi hukum tiga stadia (tahap):
a.   Tahap Teologi :
Pada tahap ini orang lebih suka dengan pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan, yaitu tentang hal-hal yang tak dapat diamati.
b.   Tahap Metafisik :
Pada tahap ini jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sama dicari jawabannya pada hal-hal abstrak yang diibaratkan sebagai esensi dan eksistensi.
c.   Tahap Positif :
Pada tahap ini manusia mulai mencari jawaban yang tak bersifat mutlak

B) Emile Durkheim
Durkheim merupakan salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi modern. Durkheim terpengaruh oleh tradisi para pemikir bangsa Perancis dan Jerman. Dalam karya besarnya yang pertama, Durkheim membahas masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk meningkatkan solidaritas. Durkheim membagi 2 tipe solidaritas:

a.   Solidaritas Mekanis
Tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan. Bisa dijumpai pada masyarakat yang masih sederhana dan mempunyai struktur sosial yang segmenter (terbagi).

b.   Solidaritas Organis
Merupakan sistem terpadu pada organisme yang didasarkan atas keragaman fungsi-fungsi demi kepentingan keseluruhan. Setiap organ memiliki cirinya masing-masing dan tak bisa diambil oleh organ lain.

C) Karl Max
Karl Max lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada seorang perintis sosiologi. Ahli filsafat dan aktivis ini mengembangkan teori mengenai sosialisme yang kemudian hari dikenal dengan nama “Marxisme”. Marx berpandangan bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kerja dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan 2 kelas berbeda, yaitu:
a.   Kaum Borjuis(kaum kapitalis)
Adalah kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi dan modal.
b.   Kaum Proletar
Adalah kelas yang terdiri dari orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal sehingga dieksploitasi untuk kepentingan kapitalis.

D) Herbert Spencer
Menurut Herbert Spencer, fakta pertama yang penting dalam proses evolusi sosial adalah peningkatan jumlah penduduk. Pertumbuhan ini tergantungpada persediaan makanan dan kesempatan-kesempatan yang disajikan oleh alam. Spencer membagi 3 aspek dalam proses evolusi, yaitu;
diferensiasi strukturalspesialisasi fungsionaldan intergarasi yang
meningkat.
Lalu, Spencer membagi struktur, bagian, atau sistem yang timbul dalam evolusi masyarakat menjadi 3,yaitu:
a.      Sistem penopang 
Berfungsi untuk mencukupi keperluan-keperluan bagi ketahanan hidup anggota masyarakat
b.   Sistem pengatur 
Berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan dengan masyarakat lainnya dan mengatur hubungan-hubungan yang terjadi diantara anggota.
c.   Sistem pembagi(distributif)
 Berfungsi mengangkut barang dari satu sistem ke sistem lainnya .
Spencer membagi 3 tahap-tahap dalam proses evolusi sosial dengan tipe-tipe masyarakat, yaitu:
a.   Tipe masyarakat primitif 
Dalam masyarakat primitif boleh dikatakan belum ada diferensiasi dan spesialisasi fungsional. Pembagisan kerja masih sedikit pada tipe ini.
b.   Tipe masayarakat militan
Pada tipe masyarakat ini, heterogenitas sudah mulai meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk atau karena penaklukan.Hal terpenting ialah koordinasi tugas-tugas yang dikhususkan, dilakukan dengan paksaan.
c.   Tipe masyarakat industri 
Masyarakat industri bercirikan suatu tingkat kompleksitas yang sangat tinggi, yangtidak lagi dikendalikan oleh kekuasaan negara. Sebagai penggantinya,masyarakat mengendalikan diri sendiri, seperti hak menentukan diri sendiri, kerjasama sukarela, dan keseimbangan berbagai kepentingan.

E) Max Weber 
Max Weber menyatakan bahwa yang dipelajari sosiologi adalah tindakan sosial. Suatu tindakan manusia disebut tindakan sosial apabila tindakan ini dihubungkan dengan tingkah laku orang lain dan diorientasikan kepada apa yang terjadi sesudah nya.
Tindakan sosial juga merupakan kegiatan individu dan tidak pernah merupakan kegiatan kelompok. Weber menyebutkan dengan istilah bangunan sosial (soziale gebilde), seperti kegiatan negara, perkumpulan, dan perusahaan. Dalam satu buku nya yang terkenal,The Protestant Ethic and The Spririt of Capitalism, Weber mengemukakan pendapatnya yang terkenal mengenai keterkaitan etika Protestant dengan munculnya kapitalisme. Menurut Weber, muncul dan berkembangnya kapitalisme berlangsung bersamaan dengan perkembangan sekte kalvinisme dalam agama Protestant.



0 komentar:

Posting Komentar